" Kami bagian asrama juga ingin mengukur sejauh mana santri memahami materi yang sudah di ajarkan tentu dengan cara dan kultur kami, karena tes formal sudah di lakukan Madrasah, seperti PTS yang sudah usai, kami di bagian asrama ingi tau lebih dalam tentang daya serap santri dari ilmu yang telah mereka pelajari, akhirnya kami buatlah cerdas cermat ini" tegas Ustad Huzeim Miftah.

Dalam perjalanan cerdas cermat tersebut terlihat sesuatu yang unik bahkan bisa janggal bagi yang melihat perlombaan, pasalnya dalam lomba tersebut santri di kompetisikan lintas kelas di Madrasah. Saat di konfirmasi kepada Ustad Ustadz Huzeim ia menjelaskan.

" iya memang sengaja kami lakukan hal demikian, kita sudah siapkan materi sebagai pertanyaan sesuai yang kami ajarkan, ini teknisnya saja kita lakukan antar kelas, agar terjadi adrenalin pada santri, semisal kelas 7 mts kami kompetitorkan dengan kelas 8 meski pertanyaan berbeda rasanya akan berbeda pasti yang kelas 8 akan belajar lebih giat, takut malu, begitu juga dengan kelas 7 akan lebih giat, itu sebenarnya rekayasa dari kompetisi ini" tutup Ustad Huzeim Miftah.