
“Viral Mahasiswa Unej Tewas Bunuh Diri, Berbagai Spekulasi Liar penyebab Bunuh Diri sampai Spekulasi Karena Bully”
Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej), Jawa Timur ditemukan tewas di depan gedung kampus, Senin (23/12). Korban yang merupakan mahasiswa Sosiologi Fisip angkatan 2023 itu diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 gedung.
kasus meningalnya mahasiswa tersebut viral dalam diskusi media sosial, termasuk group-group whatsapp alumni Unej. Berbagai meski Wakil ketua bagian humas Unej, Lim Fahmi Ilman, masih belum bisa memberikan tanggapan atau berspekulasi pada kejadian tersebut, seperti yang beredar dalam berita media sosial.
Spekulasi dari pengguna media sosial dalam obrolannya memberikan spekulasi bahwa kasus bunuh diri ini terjadi karena Bully. Spekulasi tersebut merujuk kepada status whatsapp terakhir Danang Rizky Y.N, mahasiswa yang tewas bunuh diri tersebut. Danang Rizky Y.N, dianggap memiliki tekanan psikis dari lingkungan pergaulannya. Disebutkan juga bahwa ia tertekan oleh kakak tingkatnya yang menyecar dia dalam sebuah dikusi.
Terlepas dari berbagai spekulasi liar tersebut, kasus ini sedang di tangani oleh Kepolian yang lebih professional dalam memberikan fonis pendapat terkait penyebab kejadian bunuh diri tersebut. Namun kita tidak bisa melepas perspektif pengguna media sosial tentang tekanan psikis seseorang, sangat sangat berbahaya.
Mari kita lihat beberapa penyebab bunuh dari dari berbegai perspektif ilmu sosial. Teori Anonime menjelaskan bahwa bunuh diri terjadi karena ketidak cocokan antara harapan dan kenyataan, yang menyebabkan kehilangan arah dan tujuan. Dalam tinjuan psikoanalisi bahwa terjadinya bunuh diri karena kondlik antara Id, Ego dan Superego. Kesimpulannya adalah terjadinya keputus asaan sampai harus mengahiri hidup seseorang karena, individu sudah merasa kehilangan makna kehidupan, merasa terasing dari lingkungan sosial dan kehilangan maknya sebagai manusia.
Jika sebuah spekulasi dalam penulisan ini juga mengatar pada logika bahwa mahasiwa tersebut meninggal karena adanya tekanan pada mentalitasnya, tentu bully juga bisa menjadi factor menyabab terkanan tersebut.
Sebagai pendidik kita harus menjadi kejadikan ini sebagai sebuah tamparan kepada kita, bagaimana kehadiran pendidikan secara utuh itu sangat di butuhkan sejak anak mulai masuk dalam dunia pendidikan, dari pendidikan usia dini sampai pendidikan Menengah Atas, sebelum anak masuk Perguruan tinggi. Kematangan mental harus sudah dipersiapkan sebelum anak bertransisi dari seorang siswa menjadi mahasiswa.
Seorang guru harus benar-benar menjiwai 4 standar Kompetensi sebagai seorang guru, dari kompetensi Pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Selain itu Guru juga berperan dalam membantu siswa mengembangkan karakter, moral, etika, dan nilai-nilai agama.
Pada perkembangan pendidikan dan guru, tranformasi pengetahuan atau keilmuan kini sangat dengan mudah didapat oleh anak, melalui media sosial yang berkembang saat ini, utamanya munculnya Meta AI pada whatsapp. Meta AI mampu menjawab semua pertanyaan, kalau di kaitkan dengan mata pelajaran fitur Meta AI mampu menjawab dengan singkat. Meski Meta AI mampu menjawab secara teoritis dan materi mata pelajaran, ada nilai pengetahuan yang tidak di dapatkan yaitu nilai moralitas pendidik, nilai rasa dan nilai-nilai terutama kesehatan mental anak atau peserta didik.
Menurut The World Health Organization (WHO) menjelaskan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seseorang mampu:
menyadari potensi diri dan mampu mengatur diri dengan baik, mampu mengatasi tekanan, stres, problematika diri dalam kehidupan sehari-hari, mampu bekerja produktif dan memberikan kerja nyata, mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan atau komunitasnya. Kesehatan mental pada peserta didik memiliki beberapa unsur yaitu:
Tidak adanya stres diri dalam belajar Merasakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar
Adanya harmonisasi diri, bukan disharmonisasi diri dalam pembelajaran Tidak malas yang berlarut-larut Daya dukung yang besar dari lingkungan sekitar Tidak bersifat individualis. Kondisi ini tidak bisa dibina dengan kehadiran teori, tetapi mewajibkan kehadiran seorang guru.
Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, menjelaskan terobosan pendidikan, guru tidak hanya di bebani beban mengajar 24 jam salam sepekan, ada empat komponen yaitu pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dalam kelas, yang keduan adalah pembimbingan murid, guru tidak boleh cuwek bebek terhadap kondisi murid, dan ketika murid mengalami masalah. Guru memiliki kewajiban mendampingi dan membimbing murid. Tugas mendampingi dan membimbing murid bukan hanya tugas guru BP. Ketiga adalah keaktifan guru dalam masyarakat. Dan terakhir adalah kerlibatan guru dalam kegiatan sekolah.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Mengapa 17 Agustus Menjadi Pilihan Tanggal Kemerdekaan. Adakah Kaitannya Dengan Islam..? Baca Selengkapnya!
Bondowoso. 17/08/2022. Peringatan Kemerdekaan 17 Agustus menjadi momentum bangsa indonesia untuk merefleksi semangat perjuangan dan merayakan kemerdekaan. Masyarakat dari kalangan petan
" Banyak Yang Masih Bingung Ma'had Al Irsyad Itu Apa..? Ini 10 Jawaban Faktual Tentang Ma'had Al Irsyad"
Oleh : Hary Smart Meski sudah cukup lama berdiri nama lembaga pendidikan Ma'had Al Irsyad Al Islamiyyah Bondowoso, masih banyak masyarakat yang bertanya tentang lembaga pendidikan ini.
" Banyak Yang Masih Bingung Ma'had Al Irsyad Itu Apa..? Ini 10 Jawaban Faktual Tentang Ma'had Al Irsyad"
Oleh : Hary Smart Meski sudah cukup lama berdiri nama lembaga pendidikan Ma'had Al Irsyad Al Islamiyyah Bondowoso, masih banyak masyarakat yang bertanya tentang lembaga pendidikan ini.