Bondowoso —Sebuah kehormatan dan kemuliaan bagi Mahad Al Irsyad Al Islamiyyah Bondowoso mendapatkan kunjungan dari ulama' dan Dosen Lipia Jakarta Dr. Malik Husein Sya'ban . Syaikh dari yordania ini pernah menimba ilmu kepada Muhaddist abad ini yaitu Syaikh Albani Rohimahullah.

Syekh Malik mengisi Dauroh Ilmiyyah selama 2 Hari di masjid Al Ikhlas, dengan tema “Merajut Ukhuwwah islamiyyah” Dengan semangat beliau menyampaikan " tidak Boleh seorang muslim melakukan perbuatan yang dapat memecah belah tali persaudaraan, seperti saling hasad, saling membenci, saling membelakangi" kutipan kalimat Dr. Malik Husein Sya'ban dalam materi yang di sampaikam pada santri al irsyad.

Ia mengutip dalil “Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.” Terang beliau.

Beliau jabarkan rinci beliau menjelaskan makna yang tersirat di balik setiap kalimat, penjelasannya Mudah di fahami, bahasa yang digunakan juga mudah di cerna oleh para santri. "Alhamdulillah, saya setahun belajar di Mahad Al Irsyad ini sudah bisa menyimak setiap penjelasan yang di sampaikan syaikh, ternyata belajar bahasa arab itu tidak sesulit yang di bayangkan, mungkin awalnya sulit saat menghafal kosa kata, tapi setelah praktek dan menyimak langsung penjelasan syaikh, saya menjadi tambah semangat untuk mempraktekkan bahasa Arab. Karena syaikh menjelaskan dengan baik dan semua santri benar benar faham dengan penyampaian syaikh. " Tambah Fadil Santri kelas 8.

Di akhir Dauroh, syaikh membuka sesi tanya jawab. Para santri pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Banyak pertanyaan masuk ada yang menggunakan bahasa arab dan ada juga yang menggunakan bahasa indonesia, Pertemuan ini diakhiri dengan foto bersama dan salam-salaman.